Bocoran HK — Kondisi warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang mulai menunjukkan perbaikan signifikan. Dua kebutuhan paling mendasar, yaitu akses terhadap air bersih dan jaringan komunikasi, telah berangsur pulih setelah sebelumnya terputus akibat bencana.
Distribusi Air Bersih dan Bantuan Logistik
Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi, sebanyak 118 tangki air bersih dengan kapasitas total yang besar telah didistribusikan secara bertahap ke wilayah-wilayah yang sumber airnya terkontaminasi. Proses distribusi ini direncanakan berlangsung selama seminggu untuk menjamin kecukupan pasokan bagi warga.
Selain air bersih, bantuan logistik lain yang telah tiba di lokasi bencana meliputi obat-obatan, pakaian layak pakai, perlengkapan ibadah, serta tenda darurat yang dilengkapi dengan fasilitas MCK. Pemerintah juga telah menyiagakan alat-alat berat dan unit pembuatan sumur bor untuk proses pembersihan lumpur dan rehabilitasi lingkungan permukiman.
Pemulihan Jaringan Komunikasi
Di sisi lain, jaringan telekomunikasi di daerah terdampak juga mulai berfungsi kembali. Pemulihan ini sangat krusial bagi warga untuk dapat kembali terhubung dengan keluarga, mengakses informasi terkini, serta mengurus berbagai keperluan mendesak lainnya.
Pemulihan kedua sektor vital ini merupakan prioritas pemerintah dalam penanganan darurat bencana. Upaya tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan sejumlah mitra strategis dari perusahaan telekomunikasi dan asosiasi penyedia jasa internet.
Bantuan Dikirim via Udara
Untuk mempercepat penyaluran bantuan ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau, pemerintah telah memanfaatkan transportasi udara. Pengiriman logistik dan peralatan berat menggunakan helikopter telah dilakukan sejak akhir pekan lalu.
Citra udara yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperlihatkan luasnya dampak banjir, di mana sebagian besar kawasan Aceh Tamiang masih terendam air berwarna cokelat. Meski situasi masih berat, langkah-langkah pemulihan yang terkoordinasi memberikan harapan bagi percepatan normalisasi kehidupan warga.