EPICTOTO — Menanggapi bencana banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatra, maskapai penerbangan perintis Susi Air mengambil peran aktif dalam operasi kemanusiaan. Perusahaan yang dimiliki oleh Susi Pudjiastuti ini telah menyiagakan tiga pesawat khusus carteran untuk mendistribusikan logistik darurat ke daerah-daerah terdampak.
Ketiga pesawat tersebut saat ini bertugas mengangkut berbagai bantuan vital, mulai dari bahan bakar minyak (BBM) dalam drum, tabung elpiji, hingga genset. Barang-barang ini dikirim ke lokasi-lokasi yang akses jalur daratnya terputus atau sangat sulit dijangkau.
“Beberapa hari ini pesawat kami di-charter oleh BUMN seperti Pertamina dan PLN untuk mengangkut BBM dalam drum, tabung LPG, dan genset. Bantuan untuk BNPB juga kami distribusikan,” jelas Susi Pudjiastuti dalam keterangannya, Sabtu (6/12/2025).
Fokus pada Daerah Terisolir
Operasi logistik udara ini berpusat di tiga titik utama: Medan, Padang, dan Banda Aceh. Dari sana, pesawat-pesawat Susi Air terbang menuju wilayah-wilayah yang membutuhkan, seperti rute Medan-Takengon, Padang-Sibolga, dan Banda Aceh-Takengon.
Penting untuk dicatat bahwa penerbangan ini dilakukan di luar rute perintis reguler yang biasa dioperasikan Susi Air. Misi ini murni adalah charter khusus untuk penanggulangan bencana.
Mengangkut barang berbahaya atau dangerous goods seperti BBM dan elpiji memerlukan penanganan khusus. “Mengangkut dangerous goods tidak boleh dicampur dengan penumpang. Kapasitas muatan per penerbangan sekitar 1 ton,” tegas Susi.
Operasi Terbatas, Dampak Maksimal
Keterbatasan operasi menjadi pertimbangan utama dalam misi kemanusiaan ini. Pesawat-pesawat berbadan kecil milik Susi Air hanya dapat beroperasi pada siang hari.
“Kami tidak bisa terbang malam. Operasi hanya dari matahari terbit sampai terbenam. Maksimal, setiap pesawat hanya terbang 5 hingga 6 jam per hari,” ujar Susi.
Meski terbatas, kehadiran armada udara ini menjadi solusi krusial bagi daerah yang terisolasi. Sistem sewa atau charter yang ditawarkan juga fleksibel, dengan durasi minimum dua jam, disesuaikan dengan rute dan kebutuhan.
Layanan pendukung seperti antar-jemput kendaraan hingga ke pesawat dan penyediaan forklift untuk kargo juga disiapkan untuk memastikan distribusi berjalan lancar.
Dengan langkah ini, Susi Air kembali menunjukkan kontribusinya dalam tanggap darurat bencana, memastikan bantuan logistik yang vital dapat segera sampai ke tangan korban dan petugas di garis depan, tepat pada waktunya.